Saturday, February 18, 2012

Raise public awareness about stray dogs are facing in Indonesia.

Over the years the Government has always used the excuse of rabies overcome by mass culling stray dog using strychnine poison. We should really urged the government to immediately change the policy of eliminating rabies by mass culling stray dog with poison because it is proven for years that the method is not effective but only cruelty. As we know that strychnine poisoning produces some of the most dramatic and painful symptoms of any known toxic reaction, it is time for the government to improve the animal rights and deal with the stray dog population in a humane way by strictly apply mandatory of mass vaccination programs and sterilization as well as educating the public about rabies so they will not easily scared or intimidated by the presence of dogs on the streets. The government must also strictly apply mandatory to the dog owners to spay/neuter their dogs and apply regulation of dog trading as an effort to pressure the dog population explosion. From many cases happened it is better for the government to learn, consult and cooperate with animal welfare groups that exist. 


HELP TO STOP POISONING STRAY DOGS IN INDONESIA

Please join and share the Cause 

Friday, February 10, 2012

Tidak Diikat, Anjing Peliharaan Bisa Terancam Dimusnahkan


Doc : Republika

Republika – Jum, 10 Feb 2012
REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, diminta untuk mengikat anjing peliharaannya. Karena jika tidak diikat, anjing itu dikhawatirkan ikut terbawa dimusnahkan saat kegiatan eliminasi anjing liar.
"Kami akan melakukan sosialisasi mengimbau dan meminta masyarakat agar mengikat anjing miliknya. Ini agar anjing peliharaannya itu tidak dimusnahkan saat kegiatan eliminasi pada 2012," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elsandi, di Mukomuko. 
Pada 2012 ini, Mukomuko menargetkan sebanyak 2.000 ekor anjing liar akan dimusnahkan. Hal ini agar populasi hewan pembawa penyakit rabies itu semakin berkurang.
Ribuan ekor anjing liar tersebut akan dieliminasi oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas peternakan, desa, kecamatan, kepolisian, dan TNI. Program berjalan selama satu tahun merata di 15 kecamatan serta 148 desa dan tiga kelurahan.
Alokasi dana untuk kegiatan eliminasi yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) ini sebesar Rp 50 Juta. Sebagaian dana akan digunakan untuk membeli dua kilogram racun stricnin.
"Satu kilogram racun tricnin seharga Rp 8 Juta dan sebanyak Rp16 Juta dana yang dihabiskan untuk membeli racun,'' katanya. ''Sisa dana untuk membiayai administrasi dan operasional tim gabungan.''


Source : http://id.berita.yahoo.com/tidak-diikat-anjing-peliharaan-bisa-terancam-dimusnahkan-001632383.html

Thursday, February 2, 2012

2.000 anjing liar akan dimusnahkan

Kamis, 2 Februari 2012 13:47 WIB 


Mukomuko, Bengkulu (ANTARA News) - Sebanyak 2.000 ekor anjing liar di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada 2012 akan dimusnahkan agar populasi hewan pembawa penyakit rabies itu semakin berkurang.

"Kegiatan eliminasi atau pemusnahan terhadap 2.000 ekor anjing liar itu mulai bertahap pada triwulan pertama dan berakhir pada triwulan keempat," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elsandi di Mukomuko, Kamis.

Ribuan ekor anjing liar yang akan dieliminasi oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas peternakan instansi itu, desa, kecamatan, kepolisian, dan TNI berjalan selama satu tahun merata di 15 kecamatan dan 148 desa dan tiga kelurahan yang tersebar di daerah ini. 

Ia mengatakan, dana yang sediakan untuk kegiatan eliminasi bersumber dari anggaran pendapatan belanda daerah (APBD) pada tahun ini sebesar Rp50 Juta dengan rincian sedikitnya dua kilogram racun stricnin yang digunakan.

"Satu killogram racun tricnin seharga Rp8 Juta dan sebanyak Rp16 Juta dana yang dihabiskan untuk membeli racun, sisa dana untuk membiayai administrasi dan operasional tim gabungan," ujarnya.

Menurut dia, tahapan yang akan dilalui sebelum melakukan eliminasi anjing liar dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terutama pemilik hewan berkaki empat itu agar mengikat peliharaannya.

"Agar anjing yang dieliminasi nantinya tidak salah sasaran merupakan anjing peliharaan masyarakat," kata dia. (ANT)

Editor: Desy Saputra