"There's A Dog In The Stew!"
As an Examiner Reporter I have chosen the subject of Animal
Welfare, this subject concerns the inhumane treatment of animals by
humans. I am writing ths article and future columns in order to educate
our public. In Cleveland many citizens are unaware of the global
violence that affects all animals. I am going to begin to share these
situations in hopes of educating and inspiring the peoples of our city
to become more proactive and empathetic as an abusive world affects each
of us daily and is relevant as such situations indirectly involve all
of us. We are always part of the problem or part of the solution. Linda
Beane~Monday, October 31, 2011
Saturday, October 29, 2011
AP Enterprise: Ukraine accused of dog slaughter
(10-24) 02:39 PDT KIEV, Ukraine (AP) --
For the next two hours the dog convulsed in agony, barking and
howling in a high-pitched voice, saliva and blood dripping from her
mouth.
"What did they punish you for, my good girl?" an elderly woman said as she wept and doused the dog with water, hoping to relieve some of the pain. Then Naida died.
Animal welfare groups accuse Ukrainian authorities of using illegal and inhumane methods of killing stray dogs that cause long, agonizing deaths. They say dogs are often poisoned or injected with
"What did they punish you for, my good girl?" an elderly woman said as she wept and doused the dog with water, hoping to relieve some of the pain. Then Naida died.
Animal welfare groups accuse Ukrainian authorities of using illegal and inhumane methods of killing stray dogs that cause long, agonizing deaths. They say dogs are often poisoned or injected with
banned
substances as officials rush to clear streets ahead of the Euro 2012
soccer championship next summer.
Euro 2012 organizers deny any involvement in a stray eradication campaign.Wednesday, October 26, 2011
Gubernur Sumsel: Tak Ada Pemusnahan Anjing
SHUTTERSTOCK Ilustrasi
Rabu, 26 Oktober 2011 | 14:42 WIB
"Isu pemusnahan anjing dan satwa lainnya terkait pelaksanaan SEA Games, saya nyatakan tidak benar. Tidak ada pemusnahan anjing di Palembang," kata Alex, saat mendampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meninjau arena SEA Games XXVI di Jakabaring Sport City, Palembang, Rabu (26/10/2011).
Relawan Pencinta Binatang Bergerak
KOMPAS/SAMUEL OKTORA Induk anjing
PALEMBANG, KOMPAS.com — Para pencinta binatang dari Palembang dan Jakarta mulai melakukan tindakan penyelamatan anjing liar di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Tindakan ini diambil menyusul munculnya berita mengenai rencana pembasmian anjing liar menjelang SEA Games XXVI di sekitar Jakabaring.
"Kami akan mencari anjing-anjing liar untuk diselamatkan sebelum diracun mati," kata Artha, relawan dari Faunawelfare, Rabu (26/10/2011).
Tuesday, October 25, 2011
Rabies di Kalimantan Tengah Mencapai 858 Kasus
TEMPO/ Subekti |
TEMPO.CO, Palangkaraya - Jumlah kasus gigitan hewan penularan rabies di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus meningkat. Sejak 2009 hingga 2011 mencapai 2.594 kasus dan menewaskan dua orang.
"Hingga Oktober 2011 jumlahnya mencapai 858 kasus, meninggal dunia 1 kasus, specimen anjing yang positif rabies secara laboratorium sebanyak 31 kasus, "kata Wakil Gubernur Kalteng, Achmad Diran saat membuka Rakor Regional Rabies dan Flu Burung (Avian Influenza/AI) se- Kalimantan, di Palangkaraya, Selasa, 25 Oktober 2011.
Achmad mengatakan penyakit rabies pertama kali dilaporkan di Barito Selatan pada 1978. Diduga penyakit itu berasal dari anjing yang masuk ke Kalimantan Timur dan menyebar ke wilayah Kalteng.
Jumlah kasus gigitan hewan penularan rabies, khususnya anjing di di Provinsi Kalteng pada 2009 terdapat 619 kasus, specimen positif rabies pada anjing ada 7 kasus, dan yang telah mendapat vaksin antirabies sebanyak 408 kasus.
Pada 2010 terdapat 1.188 kasus, meninggal dunia 1 kasus, specimen pada anjing posistif rabies sebanyak 22 kasus, dan yang telah mendapatkan vaksin antirabies sebanyak 787 kasus.
“Penanganan penyakit rabies sangat terkait dengan partisipasi masyarakat di tingkat kabupaten dan kota. Untuk itu, harus ada pendekatan dan strategi serta upaya terus-menerus yang sesuai dengan kondisi dan budaya setempat," katanya.
Direktur Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian, Fuziatmoko, mengatakan hampir semua provinsi di Kalimantan merupakan daerah endemi rabies, kecuali Kalimantan Barat.
Penyebaran penyakit rabies juga hampir tejadi di seluruh Indonesia. Pada 2007 terjadi di Lebak, 2008 terjadi di Cianjur dan Bali dan pada 2010 terjadi di Pulau Nias dan Larat. "Indonesia menargetkan untuk bebas penyakit rabies pada tahun 2020, sementara wilayah regional Kalimantan menargetkan bebas penyakit mematikan ini pada tahun 2014,” ujarnya.
KARANA WW
Source : http://www.tempo.co/read/news/2011/10/25/179363120/Rabies-di-Kalimantan-Tengah-Mencapai-858-Kasus
Surat Terbuka Melanie Subono Kepada Presiden SBY
Selasa, 25 Oktober 2011 15:32
JAKARTA, PedomanNEWS.com
- Inilah isi surat Melanie Subono yang di tujukan kepada Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan penembakan warga di Papua
dan pembunuhan anjing-anjing demi pelaksanaan SEA Games XXVI 2011 di
Palembang.
BIADAB. SOK. SOK TAU. SOMBONG . TIDAK PUNYA PERASAAN.
DAN SATU PERTANYAAN YANG KELUAR DARI KEPALA GUE ADALAH “ ELO TUH SIAPAAAAA?????????????? “
SEKOLAH LO TINGGI …TAPI OTAK KALIAN BODOH.
MAAF PAK, SAYA PERTEGAS , BAPAK BODOH .
DAN MAAF…. “ SITU SIAPA YA ????????????? “
Muncul Gerakan Selamatkan Anjing Palembang
PALEMBANG, KOMPAS.com - Reaksi keras menentang pembasmian anjing di Palembang, Sumatera Selatan, guna menyambut SEA Games XXVI muncul di jejaring sosial twitter. Gerakan boikot SEA Games di Palembang dan savepalembangdogs menjadi topik hangat sepanjang Selasa (25/10/2011).
Beberapa reaksi keras di twitter itu di antaranya dari akun GersonBOGRES yang menulis Demi kehidupan saya mengecam SEA Games. Semoga Tuhan membalasnya, dan dari akun PutraRU yang menulis sampai kemarin, gw masih mau nonton cabang anggara SEA Games. Setelah pembantaian anjing ini, gw BOIKOT!
Sukseskan SEA Games, Anjing Liar Dibasmi
PALEMBANG, KOMPAS.com —
Dengan alasan menyukseskan SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera
Selatan, Dinas Peternakan Sumatera Selatan mencanangkan program
pembasmian anjing-anjing liar di sekitar Jakabaring, Palembang.
Pembasmian anjing dengan racun mematikan ini direncanakan berlangsung
mulai Sabtu (29/10/2011) malam.
Jelang SEA Games, Tidak Ada Pembantaian Anjing Liar di Palembang
Jakarta -
Walikota Palembang Eddy Santana Putra membantah adanya
kabar soal pemusnahan anjing liar menjelang pelaksanaan SEA Games XXVI.
Namun, jika memang ada anjing liar yang meresahkan masyarakat, dia pun
akan mengambil langkah yang pengamanan.
“Apa ada anjing liar di Palembang?” kata Walikota Palembang Eddy Santana Putra saat dihubungi detikcom melalui telepon, Selasa (25/10/2011).
Pembasmian Anjing Tidak Menyelesaikan Masalah
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Ilustrasi
KOMPAS.com - Dalam
rangka persiapan SEA Games XXVI di Sumatera Selatan, Dinas Peternakan
Sumatera Selatan merencanakan program pembasmian anjing liar di sekitar
Jakabaring Palembang. Pembastian yang akan dimulai Sabtu (29/10/2011)
ini dilakukan karena anjing liar yang berkeliaran bisa menggigit manusia
dan menularkan rabies.
Kepala Dinas Peternakan Sumatera Selatan Asrillazi Rasyid mengatakan bahwa pembasmian akan dilakukan dengan menggunakan makanan yang telah diberi racun. Sejumlah kalangan menentang keras kebijakan tersebut.
Kepala Dinas Peternakan Sumatera Selatan Asrillazi Rasyid mengatakan bahwa pembasmian akan dilakukan dengan menggunakan makanan yang telah diberi racun. Sejumlah kalangan menentang keras kebijakan tersebut.
Sukseskan SEA Games, Anjing Liar Dibasmi
Tribun Medan - Selasa, 25 Oktober 2011 14:40 WIB
TRIBUN-MEDAN.com, PALEMBANG — Dengan
alasan menyukseskan SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan,
Dinas Peternakan Sumatera Selatan mencanangkan program pembasmian
anjing-anjing liar di sekitar Jakabaring, Palembang. Pembasmian anjing
dengan racun mematikan ini direncanakan berlangsung mulai Sabtu
(29/10/2011) malam.
Monday, October 24, 2011
Lahat Galakkan Bebas Rabies Untuk Hadapi Sea Games
*Targetkan Lahat Bebas Penyakit Rabies*
politiksaman.com-Lahat (09/08), Sedikitnya 13 ekor anjing liar dieliminasi (diracun, red) oleh jajaran Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sejak Sabtu (07/08) lalu, dengan tujuan untuk persiapan menyambut Sea Games XXVI 2011 yang akan diselenggarakan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus tugas rutin dari instansi dalam memberantas serta mengantisipasi penyakit rabies, khususnya di Lahat.
“Kegiatan eliminasi ini guna menyongsong Sea Games XXVI 2011, dimana sesuai rencana Kabupaten Lahat akan kebagian salah satu tangkai olahraga, oleh sebab itu, pihak Disnakkan melakukan pemusnahan anjing liar, supaya atlet yang ada tidak akan tergigit atau tersebar penyakit rabies nantinya,” ungkap Kepala Disnakkan Lahat, A Tri Soesilo, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan), Juni Hermiati dan Kasi Identifikasi Pengendalian Penyakit Hewan, Ramlan Dungcik, diruang kerjanya'
politiksaman.com-Lahat (09/08), Sedikitnya 13 ekor anjing liar dieliminasi (diracun, red) oleh jajaran Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sejak Sabtu (07/08) lalu, dengan tujuan untuk persiapan menyambut Sea Games XXVI 2011 yang akan diselenggarakan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus tugas rutin dari instansi dalam memberantas serta mengantisipasi penyakit rabies, khususnya di Lahat.
“Kegiatan eliminasi ini guna menyongsong Sea Games XXVI 2011, dimana sesuai rencana Kabupaten Lahat akan kebagian salah satu tangkai olahraga, oleh sebab itu, pihak Disnakkan melakukan pemusnahan anjing liar, supaya atlet yang ada tidak akan tergigit atau tersebar penyakit rabies nantinya,” ungkap Kepala Disnakkan Lahat, A Tri Soesilo, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan), Juni Hermiati dan Kasi Identifikasi Pengendalian Penyakit Hewan, Ramlan Dungcik, diruang kerjanya'
Basmi Anjing Liar, Dinas Peternakan OKI Kurang Racun
Kamis, 13 Mei 2010 18:43
Kayuagung-OKI, Indowarta
Menyikapi
laporan masyarakat terhadap maraknya anjing liar, Dinas Peternakan OKI
melakukan antisipasi dengan mengeliminasi populasi anjing liar
disejumlah kecamatan yang rawan seperti di Kayuagung, SP Padang, Tanjung Lubuk, dan Mesuji Induk.
Kepala
Dinas Peternakan (Disnak) OKI, Asmar Wijaya mengatakan meskipun banyak
warga mengeluhkan kondisi anjing liar disekitar pemukiman, namun saat
ini ketersediaan racun pembasmi anjing ini sangat minim. "Banyak warga
yang lapor, namun racun pembunuh anjing kita tidak ada," kata Asmar.
Menurut
Asmar, pihaknya setiap tahun selalu melakukan sweeping untuk membasmi
anjing liar yang rawan penularan rabies. Untuk itu, pihaknya telah
membentuk tim dengan melakukan tugas pada malam hari, memberi racun dan
paginya sudah ditemukan tidak bernyawa.
Disnak Perikanan OKU Timur Musnahkan 200 Anjing Liar
Sriwijaya Post - Minggu, 9 Oktober 2011 12:46 WIB
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Hingga Oktober 2011, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten OKU Timur telah memusnahkan 200 ekor anjing liar dengan cara meracuni kemudian membakar mayatnya.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjangkitnya penyakit rabies sesuai dengan peringatan Kementrian Peternakan dan Perikanan RI menyusul terjangkitnya rabies di 24 provinsi di Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan OKU Timur, Ir Nandang Setiady Sabtu (8/10/2011) kemarin.
Menurut Nandang, bukan hanya memusnahkan anjing rabies saja, pihaknya juga sudah memberikan vaksinasi rutin terhadap 1.814 anjing yang tersebar di seluruh Kabupaten OKU Timur dengan cara menyebarkan tim vaksinasi ke pemukiman penduduk yang memelihara anjing.
“Kita juga membuka posko secara spontan di beberapa wilayah terdapat banyak populasi anjing. Jika ditemukan ada anjing yang terindikasi rabies, kita akan langsung melakukan pemusnahan dengan cara meracuninya terlebih dahulu,” terangnya.
Sementara disinggung wabah rabies di OKUT, Nandang menjamin kabupaten OKU Timur saat ini masih aman dari penyebaran rabies. Untuk itu pihaknya terus memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat terutama yang memelihara anjing untuk memberikan vaksinasi secara rutin untuk mencegah penyebaran rabies tersebut
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Hingga Oktober 2011, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten OKU Timur telah memusnahkan 200 ekor anjing liar dengan cara meracuni kemudian membakar mayatnya.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjangkitnya penyakit rabies sesuai dengan peringatan Kementrian Peternakan dan Perikanan RI menyusul terjangkitnya rabies di 24 provinsi di Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan OKU Timur, Ir Nandang Setiady Sabtu (8/10/2011) kemarin.
Menurut Nandang, bukan hanya memusnahkan anjing rabies saja, pihaknya juga sudah memberikan vaksinasi rutin terhadap 1.814 anjing yang tersebar di seluruh Kabupaten OKU Timur dengan cara menyebarkan tim vaksinasi ke pemukiman penduduk yang memelihara anjing.
“Kita juga membuka posko secara spontan di beberapa wilayah terdapat banyak populasi anjing. Jika ditemukan ada anjing yang terindikasi rabies, kita akan langsung melakukan pemusnahan dengan cara meracuninya terlebih dahulu,” terangnya.
Sementara disinggung wabah rabies di OKUT, Nandang menjamin kabupaten OKU Timur saat ini masih aman dari penyebaran rabies. Untuk itu pihaknya terus memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat terutama yang memelihara anjing untuk memberikan vaksinasi secara rutin untuk mencegah penyebaran rabies tersebut
Sunday, October 23, 2011
Pemerintah Jamin SEA Games 2011 Bebas Rabies
MINGGU, 26 DESEMBER 2010, 12:58 WIB
Amril AmarullahAnjing-anjing liar yang berkeliaran di jalan akan ditangkap dan dimusnahkan.
VIVAnews - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjamin pelaksanaan pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games ke XXVI November 2011 nanti akan bebas dari penyakit rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vertiner Dinas Pertenakan Sumsel, I Wayan Telabah, menegaskan saat ini pihaknya telah menyebarkan sebanyak 15.000 vaksin rabies di 15 Kabupaten/kota yang ada di Sumsel. "Kita jamin saat tiba SEA Games nanti penyakit rabies akan hilang," ujar I Wayan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vertiner Dinas Pertenakan Sumsel, I Wayan Telabah, menegaskan saat ini pihaknya telah menyebarkan sebanyak 15.000 vaksin rabies di 15 Kabupaten/kota yang ada di Sumsel. "Kita jamin saat tiba SEA Games nanti penyakit rabies akan hilang," ujar I Wayan.
Basmi Anjing Liar
Selasa, 18 Mei 2010 01:31 |
Menyongsong SEA Games 2011 di Sumatera Selatan, berbagai persiapan dilaksanakan. Salah satunya, keamanan dari sisi kesehatan dan penyakit hewan. Khususnya, antisipasi rabies dan flu burung yang pernah berjangkit di Sumsel.
Kepala Dinas Peternakan Sumsel, Ir Asrillazi Rasyid mengatakan untuk rabies akan diadakan koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota dalam hal pembasmian anjing liar. Terutama wilayah Kota Palembang. "Kita akan eliminasi (basmi, red) anjing-anjing liar agar tidak terjadi kasus rabies parah seperti di Bali." |
Thursday, October 20, 2011
Pengusaha Digugat Karena Telantarkan Hewan
Janji Todung Mulya
Lubis untuk menggugat pihak yang membiarkan atau malah melakukan
penganiayaan hewan benar-benar terbukti. Bertindak sebagai kuasa hukum
Christina, seorang pemilik anjing jenis St Bernard, Todung mengajukan gugatan terhadap Johannes Indrajaya -pemilik toko binatang Planet Pet Shop di Jakarta. Gugatan didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dalam gugatan
bernomor register 420/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst, Johannes digugat karena
dianggap melakukan perbuatan melawan hukum. Yaitu melakukan pemindahan
anjing secara tidak layak. "Tiga dari empat ekor anjing jenis St Bernard
milik Christina mati dalam perjalanan," kata Todung, dalam konferensi
pers di kantornya, Jakarta, Selasa (18/10).
Wednesday, October 19, 2011
Korsel Perberat Hukuman bagi Penyiksa Hewan
Seoul, (Analisa). Korea
Selatan (Korsel) akan memberlakukan hukuman lebih berat termasuk
kemungkinan hukuman penjara buat orang yang berlaku kejam terhadap
binatang setelah kasus yang disiarkan secara luas oleh media, kata
pemerintah pada Senin (4/7).
Berdasarkan
perubahan peraturan perlindungan hewan, orang yang memperlakukan hewan
peliharaannya secara tidak layak akan menghadapi ancaman hukuman penjara
sampai satu tahun atau denda maksimal 10 juta won (9.400 dolar AS),
kata Kementerian Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.
Hukuman saat ini ialah denda maksimal lima juta won, demikian laporan AFP.
3 Anjing Mati dalam Pengiriman, Jasa Ekspedisi Digugat Rp 1 M
Salah satu anjing milik Christina semasa hidup (Kaskus)
Jakarta -
Tiga ekor anjing Saint Bernard
tewas akibat salah pengemasan saat dikirimkan ke Klaten melalui
Yogyakarta. Alhasil, Cristina, pemilik anjing tersebut, menggugat
perusahaan jasa ekspedisi sebesar Rp 1,09 miliar.
"Kerugian materil Rp 90 juta yaitu seharga 3 ekor anjing. Sedangkan kerugian immaterial Rp 1 miliar karena saya stres, kondisi batin saya yang tertekan akibat anjing kesayangan tersebut hampir menemani saya setiap hari," kata Cristina dalam emailnya ke detikcom, Rabu ,(19/10/2011).
Anjing Simbol Kebebasan Yunani
Anjing bernama Sausage selalu berada di barisan terdepan bersama para demonstran.
VIVAnews - Ribuan demonstran melakukan aksi mogok massal dan unjuk rasa besar-besaran di ibukota Yunani, Athena. Mereka menolak rencana pengetatan anggaran pemerintah, yang dianggap akan semakin merugikan warga Yunani.
Namun, bukan hanya manusia saja yang terlibat dalam aksi demonstrasi itu. Seekor anjing liar bernama Sausage pun ikut dalam aksi unjuk rasa.
Sausage, Anjing Simbol Kebebasan Yunani (REUTERS/Yannis Behrakis) |
VIVAnews - Ribuan demonstran melakukan aksi mogok massal dan unjuk rasa besar-besaran di ibukota Yunani, Athena. Mereka menolak rencana pengetatan anggaran pemerintah, yang dianggap akan semakin merugikan warga Yunani.
Namun, bukan hanya manusia saja yang terlibat dalam aksi demonstrasi itu. Seekor anjing liar bernama Sausage pun ikut dalam aksi unjuk rasa.
Tuesday, October 18, 2011
Fight against the human consumption of cats and dogs in South Korea
In spite of a 1991 law that prohibits the human consumption of dogs and
cats, a flourishing industry exists within the markets of South Korea.
Where do these dogs and cats come from?
Illegal and unsanitary dog farms are hidden away in the countryside where breeders raise their stock for butchers. 30% are stolen from families who love them. The rest are homeless dogs, captured by butchers and then sold in open markets. Dogs are electrocuted, strangled, or bludgeoned to death. The dirty industry is proliferated by the myth that dog meat is healthy.
Where do these dogs and cats come from?
Illegal and unsanitary dog farms are hidden away in the countryside where breeders raise their stock for butchers. 30% are stolen from families who love them. The rest are homeless dogs, captured by butchers and then sold in open markets. Dogs are electrocuted, strangled, or bludgeoned to death. The dirty industry is proliferated by the myth that dog meat is healthy.
Justice for Grace, Dog Starved to Death by Owner
Tipton County, TN: In some parts of the country,
animals are being abused, even to the point of death, yet officials who
should be protecting these animals look the other way. We do not want
this to happen to any animal, including Grace, the Tipton County, TN dog
that was chained to a tree for months without food or water.
Once discovered and taken from her owner, Grace was examined by a veterinarian. It was determined that along with suffering from long-term starvation, she was also dehydrated, had heartworms, hook worms, round worms and fleas.
Stop Ukraine From Burning Animals Alive
Ukraine and Poland won the bid to host the 2012 UEFA European
Football Championship. Government officials knew that major preparations
needed to be arranged in the Ukraine in order to accomodate the
thousands of people that attend the tournanment every year, but citizens
were not aware that part of the preparation would include slaughtering
stray animals.
For years, animal activists in Ukraine have been protesting against the inhumane practices used to solve the stray animal problem. But their pleas have virtually gone unheard. And with the football tournamnent rapidly appraching, things have taken a turn for the worse.
For years, animal activists in Ukraine have been protesting against the inhumane practices used to solve the stray animal problem. But their pleas have virtually gone unheard. And with the football tournamnent rapidly appraching, things have taken a turn for the worse.
Monday, October 17, 2011
Tomorrow will come - Cocoa has been rescued
Cocoa
Credits: Facebook.com
|
The wait is over - Cocoa has been rescued.
While Cocoa's fans were networking her story, a rescue was working quietly behind the scenes to help make her dream of freedom - of life - a reality.
Twenty Paws to Share stepped up to be the rescue which facilitated Cocoa's adoption process - ironically, the person who brought Cocoa to this organization's attention was an individual from England (proving again the far reach and power of internet networking capabilities!!).
Twenty Paws did not announce the great news about Cocoa until an adopter was found and carefully screened for approval.
Once that was complete, the good news went out to Cocoa's fans on October 5.
On October 10, Cocoa was released from the North Haven Animal Control - a facility which Cocoa had called home for an incredible (and long) 7 months.
Top 10 Ways to Prevent Animal Cruelty
As an ASPCA supporter you are probably familiar with our
dedicated Agents and the work they do to save the lives of animals
across the country. But did you know that you, too, can help crack down
on animal cruelty in your community? Read on for simple actions you can
take to make the world a safer place for animals.
Here are some other signs and symptoms that we see in many of the cases we investigate:
- Tick or flea infestations. Such a condition, if left untreated by a veterinarian, can lead to an animal's death.
- Wounds on the body.
- Patches of missing hair.
- Extremely thin, starving animals.
- Limping.
- An owner striking or otherwise physically abusing an animal.
- Dogs who are repeatedly left alone without food and water, often chained up in a yard.
- Dogs who have been hit by cars-or are showing any of the signs listed above-and have not been taken to a veterinarian.
- Dogs who are kept outside without shelter in extreme weather conditions.
- Animals who cower in fear or act aggressively when approached by their owners.
A thousand dogs rescued from slaughter in Zigong, China
“Urgent: at Zigong, Sichuan, thousands of dogs are now being transported to the slaughterhouse! Please forward.” On Aug 14th,
this message was spread out on weibo, a Chinese ‘twitter’, and stirred
up public attention across the country. A continuous stream of
volunteers from adjacent cities Chengdo, Chongqing, and Neijiang are
arriving on the scene to save trunks of dogs.
Volunteers from all around came to site in spite of rain
A girl is feeding the dogs on the trunk with water.
Sunday, October 16, 2011
Japanese death trucks put down stray animals on the move
Gas-chamber-on-wheels scheme introduced after Tokushima residents said they did not want animals destroyed near them
Saturday, October 15, 2011
A day to criticism dog-eating in South Korea
Every year, hundreds of thousands of South Korean dogs, some contend millions, are electrocuted or bludgeoned to death.
Then their fur is boiled, ripped or torched off so they can be chopped up, sole and eaten.
It stays a thriving, and mostly shady, business — even yet customarily a minority of South Koreans eat dog, and even yet those numbers are decreasing.
Recent years have seen a arise in pet gripping in South Korea, and along with it a aloft grade of honour afforded to dogs, generally those of a thoroughbred variety.
At a same time, South Korea’s fledgling animal gratification transformation is apropos stronger and some-more active, and banning a eating of dog is during a tip of a agenda.
Still, there are those, inside South Korea and out, who would like to see a sum and evident finish to dog beef consumption.
Among them is In Defense of Animals (IDA), an classification that has been holding a tellurian day of criticism opposite a use for a past 7 years.
Thursday, October 13, 2011
Moscow animal rights activists urge Russian president to protect 26,000 stray dogs
About 50 activists lined up outside the presidential administration building to submit signed petitions to President Dmitry Medvedev denouncing the move.
“We’ve come here today to ask him to protect Moscow’s dogs,” said Yelena Nadyozhkina, an activist with Russian group Save the Animals.
Though City Hall has shelved the plan for now, the activists want assurances that it will be abandoned once and for all.
Subscribe to:
Posts (Atom)