Monday, October 24, 2011

Basmi Anjing Liar, Dinas Peternakan OKI Kurang Racun


Kamis, 13 Mei 2010 18:43  

















Kayuagung-OKI, Indowarta
Menyikapi laporan masyarakat terhadap maraknya anjing liar, Dinas Peternakan OKI melakukan antisipasi dengan mengeliminasi populasi anjing liar disejumlah kecamatan yang rawan seperti di Kayuagung, SP Padang, Tanjung Lubuk, dan Mesuji Induk.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) OKI, Asmar Wijaya mengatakan meskipun banyak warga mengeluhkan kondisi anjing liar disekitar pemukiman, namun saat ini ketersediaan racun pembasmi anjing ini sangat minim. "Banyak warga yang lapor, namun racun pembunuh anjing kita tidak ada," kata Asmar.

Menurut Asmar, pihaknya setiap tahun selalu melakukan sweeping untuk membasmi anjing liar yang rawan penularan rabies. Untuk itu, pihaknya telah membentuk tim dengan melakukan tugas pada malam hari, memberi racun dan paginya sudah ditemukan tidak bernyawa.  


"Dari pengalaman banyak anjing liar di wilayah jalan lintas timur, namun jika racun anjing ada maka akan diprioritaskan di wilayah Kayuagung dan sekitarnya. Di kecamatan Tanjung Lubuk atau Mesuji," tandas Asmar.

Asmar menambahkan, pengajuan kelompok masyarakat terkait maraknya anjing liar agar dilakukan pembasmian selalu diterima. Namun harga racun yang tinggi juga menjadi kendala karena belum ada anggarannya. Diperkirakan racun anjing berupa strychtine nitrate cukup tinggi sekitar Rp700 ribu-Rp1,5 juta per 100 gram dan tidak bebas diperjualbelikan. Sehingga masyarakat tidak bisa begitu saja memberikan racun anjing tanpa didampingi petugas.   

Untuk itu, Asmar meminta kepada warga yang memiliki hewan peliharaan anjing, kucing dalam dirawat dengan baik. Diperhatikan kebersihan kandang dan kesehatan anjing secara berkelanjutan.
"Anjing jangan dibiarkan berkeliaran tapi harus diikat, jika tidak dijaga dengan baik bisa kena eliminasi petugas," katanya.

Sementara itu, korban gigitan anjing liar atau gila mulai dialami beberapa orang di kecamatan SP Padang sehingga harus dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gigitan anjing gila diakui sejumlah warga kian mengkhawatirkan dan menakutkan.

Direktur RSUD Kayuagung, H Nazori Syamsuddin menjelaskan gigitan anjing liar bila tidak cepat ditangani akan membahayakan hingga bisa merenggut nyawa. Sebab, penyangkit anjing gila adalah penyakit infeksi akut pada sususan saraf pusat dan korbannya bisa mengalami sesak nafas.

"Penularan bisa dari gigitan anjing, kucing, kera atau kalelawar, dan bagi warga yang digigit anjing gila untuk segera diberikan suntikan vaksin anti rabies (VAR) dan mengikuti tahapan-tahapan pengobatan yang telah diatur oleh dokter yang mengobatinya,” terangnya. (Irawan).

Source : indowarta.com

No comments:

Post a Comment